5 Mitos Aneh Gerhana Matahari di Berbagai Belahan Dunia
Dalam masyarakat Jawa berlaku larangan bagi para wanita hamil untuk keluar rumah saat terjadi gerhana matahari. Anak-anak kecil juga diharuskan masuk rumah untuk menghindari murka Betara Kala.
Namun ternyata ada sebagian masyarakat
di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang masih mendefinisikan
fenomena langka ini dengan mitos-mitos tertentu.
Seperti masyarakat Jawa yang menyebutkan
bahwa fenomena gerhana matahari terjadi karena raksasa Betara Kala atau
Rahu menelan matahari lantaran dendamnya pada Sang Surya atau Dewa
Matahari.
Dan ternyata, mitos-mitos serupa tentang
gerhana matahari juga ada di negara-negara lain, bahkan di negara
semodern Jepang. Apa saja mitosnya? Yuk simak di bawah ini.
1. Jawa (Indonesia)
Di tanah Jawa ada mitos soal gerhana
matahari. Dalam mitos Jawa, fenomena ini dipercaya terjadi saat raksasa
Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya
atau Dewa Matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana.
Dalam masyarakat Jawa berlaku larangan
bagi para wanita hamil untuk keluar rumah saat terjadi gerhana matahari.
Anak-anak kecil juga diharuskan masuk rumah untuk menghindari murka
Betara Kala. Dan hingga kini di beberapa wilayah, mitos ini masih
dipegang teguh.
2. Jepang
Masyarakat Jepang dulu percaya bahwa
gerhana matahari adalah sebuah wabah yang sangat berbahaya. Ketika
gerhana matahari terjadi, orang Jepang percaya sedang ada racun yang
ditebarkan. Matahari tertutup dan membuat gelap sesaat itu diyakini
sebagai racun yang disebar. Untuk menghindari air bumi terkontaminasi
racun, mereka menutupi sumur-sumur mereka.
3. China
Sebagian masyarakat China percaya bahwa
terjadinya gerhana matahari disebabkan oleh adanya seekor naga yang
sedang melahap matahari. Menurut legenda, dahulu ada dua astrolog
bernama Hsi dan Ho yang dieksekusi mati karena gagal dalam memprediksi
waktu terjadinya gerhana.
Dan untuk menakuti naga, warga lalu
membunyikan suara-suara keras seperti petasan. Hingga saat ini, tradisi
tersebut pun masih dilakukan.
4. Mesir Kuno
Dalam mitologi Mesir Kuno, peristiwa
gerhana matahari dikaitkan dengan kisah Dewa Ra. Ra adalah dewa
berkepala elang yang merupakan dewa matahari. Dalam kesehariannya, Ra
memimpin sebuah perahu yang banyak berisi dewa guna melintasi langit.
Ketika malam hari, Ra kembali ke barat
lewat jalan akhirat dengan membawa cahaya untuk jiwa-jiwa yang sudah
mati. Diceritakan dalam mitos tersebut bahwa perjalanan Ra melintasi
langit adalah perjalanan yang sangat berbahaya.
Letak bahaya dari perjalanan Ra adalah
adanya Apep, yaitu dewa ular laut yang jahat. Apep selalu berusaha untuk
menghentikan perjalanan Ra.
Mitos Mesir Kuno meyakini, jika terjadi
gerhana matahari berarti Apep telah berhasil mengentikan Ra, walaupun
pada akhirnya Ra tetap berhasil meloloskan diri dan matahari kembali
bersinar.
5. India
Dalam mitos India, diyakini gerhana
matahari terjadi karena ada dua setan yakni Rahu dan Ketu yang menelan
matahari. Masyarakat India menyarankan pada wanita hamil untuk tetap
berada dalam rumah selama gerhana berlangsung agar bayi mereka tak
terlahir cacat.
Kebanyakan masyarakat India biasanya
menjalankan puasa dan mandi ritual di sungai-sungai suci saat terjadi
gerhana matahari. Hal ini dilakukan untuk menghindari efek negatif dari
gerhana.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar